Presentasi video pada Simdig merupakan cara untuk dapat mengomunikasikan gagasan melalui bentuk video. Presentasi video dapat menampilkan cara kerja sebuah produk, proses dari pekerjaan, atau proses jasa. Dalam mengomunikasiskan gagasan dalam bentuk video haruslah bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh penerima informasi. Proses dalam pembuatan presentasi video dimuali dari pencarian idé, pembuatan sinopsis, pembuatan naskah, pengambilan gambar shooting, dan penyuntingan gambar. Proses ini biasa dinamakan proses praproduksi, proses produksi, dan proses pascaproduksi. Adapun prosesnya terdiri atas pengambilan gambar yang dilakukan dengan kamera video, baik yang terpasang pada telpon genggam atau perkakas elektronik gadget lainnya maupun pada kamera khusus untuk perekam video, termasuk camcorder. Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang audio-visual. Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan services atau cara kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video Dengan demikian, ciri-ciri presentasi video adalah mengomunikasikan ide; menunjukkan solusi; mengomunikasikan produk dan jasa; menunjukkan cara Presentasi video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat. Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau. Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal-hal berikut tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit; teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi; pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain bahkan sebagai editor. Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja. Alur presentasi logis, dimulai dari masalah bila perlu didramatisasi seperlunya, ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan Menggunakan urutan sequence naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan explanatory dengan titik berat pada urutan Urutan terjaga Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar dan suara yang jelas PRA PRODUKSI 1. Sinopsis Sinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini, sinopsis mengarah pada alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film. Dalam fungsi lain, sinopsis juga dapat digunakan sebagai ringkasan cerita untuk mengarahkan penulis naskah. Sinopsis yang baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis, keindahan gaya bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna. Biasanya sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman saja. Untuk membuat sinopsi yang menarik perlu adanya dramaturgi. Dramaturgi adalah alur emosi dalam sebuah cerita. Ada yang mengistilahkan dengan naik-turunnya plot, atau naik-turunnya alur cerita, atau naik turunnya sensasi dramatik dalam sebuah cerita. 2. Naskah Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar seluruh pedukung dalam pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan, sepanjang dimengerti oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video. Sebelum menulis naskah, seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media audio visual. Karakteristik Media Audio Visual adalah sebagai berikut. Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta– juta orang dalam waktu yang Media Audio Visual dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah Dampak program audio visual cukup tinggi. Sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk Memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif Jenis Naskah Noncerita, Berita Dokumenter; Feature; Reality Program, Cerita Cerita/Drama; Hiburan; Musik; Lawak; Kuis, Iklan Layanan Masyarakat. Naskah/skenario dalam mata pelajaran Simulasi Digital bersumber dari IDÉ/GAGASAN/REKAAN, kecuali format DOKUDRAMA. Seperti contoh naskah di atas, pembuatan naskah mempunyai kaidah dasar dalam penulisannya, yaitu seperti berikut. Halaman pada naskah Naskah ditulis dengan menggunakan huruf courier new Kertas ukuran A4 8,5” X 11”. Batas atas dan batas bawah antara 0,5 “ sampai 1”. Margin kiri 1,2” sampai 1,6”. Margin kanan 0,5” sampai 1” Spasi Nomer halaman dicetak di kanan atas Dengan format penulisan seperti di atas, rata-rata 1 halaman akan menjadi 1 menit adegan. Scene Heading Scene heading akan menerangkan kepada pembaca naskah di mana scene yang bersangkutan bertempat. Penulisan scene heading selalu diawali dengan nomer scene, lalu INT Interior, yang berarti di dalam ruangan atau EXT Exterior, berarti di luar ruangan. Baru kemudian diikuti dengan tempat. Misalnya RUMAH DANIEL, KAMAR SOFIA, MOBIL, LAPANGAN SEPAKBOLA, DLL. Dan selanjutnya diakhiri dengan waktu scene tersebut. Misalnya PAGI, SIANG, SORE, MALAM, SUBUH. Contoh penulisan Scene Heading RUMAH DANIEL. RUANG TENGAH – SIANG LAPANGAN SEPAKBOLA – SORE JALAN RAYA. MOBIL DANIEL – SORE KAFE – MALAM Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja. Alur presentasi, logis. Dimulai dari masalah bila perlu didramatisasi seperlunya, ditunjukkan solusi berupa gagasan yang akan Menggunakan urutan sequence naratif, atau urutan deskriptif, atau urutan penjelasan explanatory. Sebaiknya lebih banyak menggunakan urutan Urutan terjaga Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan, atau praktisi, atau khalayak Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau cara Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung melalui rekaman video, diungkapkan dengan sketsa atau Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah lain sound on tape. Breakdown Naskah Berdasar naskah yang sudah ada perlu dilakukan kajian yang meliputi beberapa aspek Jumlah dan sifat karakter* Jumlah dan jenis lingkungan setting/environment Jumlah dan jenis properti, wardrobe, dan objek produk Peralatan yang diperlukan *Pada produksi animasi 3D diperlukan sketsa berbagai sudut pandang setiap objek/karakter 3D sebagai dasar melakukan pemodelan, termasuk perbandingan ciri fisik objek. Storyboard Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Melalui storyboard, seluruh pendukung produksi dapat melihat alur cerita dalam bentuk gambar. Dalam membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya. Jika akan menunjukkan sesuatu yang rinci, perlu bidikan closeup. Fungsi storyboard adalah sebagai ungkapan kreatif untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Pada storyboard, dapat ditambahkan arah gerak, yang memandu gerakan berikutnya, serta informasi lain berupa huruf, warna, dan tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima. Untuk membuat storyboard yang bagus, perlu berlatih menggambarkan komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa. Pada umumnya, pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan mampu menampung berbagai ide arahan sutradara. Bila terbatas dalam ilustrasi dapat membuat storyboard dengan ilustrasi langsung pada perangkat lunak pengolah grafis, aplikasi daring pembuat storyboard dan melalui bidikan foto. Bentuk panel storyboard tidak ada yang baku, tetapi pada umumnya berupa gambar thumbnail disusun secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan arahan visual berupa panduan informasi nomor adegan, nomor cut/panel, nomor background, dan catatan adegan. PRODUKSI VIDEO Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi harus menyiapkan Alat Perekam Gambar Camcorder. Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat merekam gambar dengan baik, di antaranya. Kamera camcorder untuk merekam gambar dan suara, contoh kamera profesional, Tripod, agar kamera tidak Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang Mikrofon untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan Tahap pelaksanaan produksi yang sesungguhnya mencakupi seluruh proses pembuatan video, selengkapnya sebagai berikut. MENANGKAP GAMBAR DENGAN KAMERA Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan kegiatan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain- pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kamerawan dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Seorang kamerawan perlu mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam pengambilan gambar. Teknik Memegang Kamera Video Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil. Zoom Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari angel zoom tersebut. Peraturan 5 detik Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang-kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit. Rekam subyek selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain. Fokus, Exposure dan Keseimbangan Cerah Putih White Balance Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang diinginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih kamera. Tanggal dan Waktu Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar yang terekam, ini akan membuat video sama sekali tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis di layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan video tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya selalu merekam suara pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi perekaman gambar. Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar. Gambar Pengisi Cutaways Bila merekam sebuah objek, kegiatan ataupun wawancara perlu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila merekam sebuah wawancara, perlu untuk merekam juga kantor orang yang mewawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi video wawancara. Contoh lain, bila membuat video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada ini akan membuat sebuah video lebih informatif. Berikut ini adalah prosedur dasar menggunakan kamera. Cara merekam gambar Hidupkan Atur view finder. Masukkan media simpan kaset pita, kartu memori, cd, dvd, hardisk, dll. Atur ulang kode waktu/time Setiap mengambil gambar baru, rekam color bars selama 10 detik Atur white Atur suara, pastikan level audio Pilih objek Perhatikan “bingkai” dan Tekan tombol Rekam gambar yang Tekan kembali tombol Record atau Stop untuk berhenti. Cara mengatur fokus Zoom in ke arah objek/subjek yang akan Bila menggunakan manual fokus, atur fokus hingga gambarnya terlihat Ukur gambar yang Pengoperasian harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam Terdapat beberapa teknik dalam memberikan animasi pada model. Diantaranya adalah sebagai berikut. Camera Angle Camera angle adalah sudut pengambilan gambar suatu objek. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik. Dengan perspektif yang unik akan menciptakan kesan tertentu pada objek yang ditayangkan. Camera angle menentukan wilayah dan titik pandang yang direkam oleh kamera. Sebuah film atau animasi terbentuk dari banyak bidikan kamera shot, setiap shot membutuhkan penempatan kamera yang terbaik bagi pandangan penonton. Pemilihan angle kamera yang baik akan meningkatkan kualitas dramatik dari objek yang disampaikan. Konsep akan berhasil disampaikan dengan bahasa visual yang baik jika terdapat kesinambungan kejadian/proses yang ditampilkan dari berbagai sudut pandang. Camera angle sangat diperlukan untuk menyajikan infomasi visual dengan rangkaian bidikan kamera yang mampu mengomunikasikan informasi menjadi lebih baik dan mudah dipahami melalui bahasa visual. Jenis Camera Angle Angle Kamera Objektif Kamera ini melakukan pengambilan gambar mewakili pandangan penonton. Penonton menyaksikan peristiwa yang dilihatnya melalui mata pengamat yang tersembunyi, diwakili oleh kamera. Angle kamera ini tidak mewakili pandangan siapapun dalam film, kecuali pandangan penonton atau netral. Sebagian besar tayangan disajikan dari angle kamera yang objektif. Angle Kamera Subjektif Kamera subjektif merekam dari titik pandang seseorang. Penonton ikut berpartisispasi dalam peristiwa yang disaksikannya sebagai pengalaman pribadinya. Penonton dilibatkan dalam tayangan, yaitu ketika presenter memandang ke lensa, terasa penonton diajak berinteraksi dengan presenter. Angle Kamera Point of View Angle ini merekam objek dari titik pandang pemain tertentu. Point of view adalah objective angle. Editing Editing adalah proses menggabungkan dan mengkoordinasikan shot demi shot menjadi keseluruhan sinematik yang utuh. Editing terdiri atas dua tahap. Tahap pertama ketika editor mengambil rekaman dan kemudian memilah, mengatur sebagai bahan yang akan dikombinasikan menjadi adegan secara berurutan. Tahap kedua ketika editor merakit komponen-komponen dalam bentuk akhir visual. APLIKASI BLENDER Blender adalah aplikasi grafis 3D yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas open source di bawah GNU General Public License. Blender dapat digunakan untuk modeling, UV unwrapping, texturing, rigging, water simulations, skinning, animating, rendering, particle, dan simulations, non-linear editing, compositing, dan membuat interactive 3D applications, termasuk games. Selain itu, Blender bebas dikembangkan, tersedia pemutakhiran aplikasi, dan memiliki performa yang ringan untuk piranti komputer/laptop. Perangkat lunak Blender memiliki kelebihan tersebut dibadingkan dengan perangkat 3D yang lain. Diharapkan siswa SMK dapat memiliki kompetensi dalam memvisualisasikan gagasan inovasi produk sesuai keahliannya, dan memasarkan memasarkannya tanpa kendala lisensi produk perangkat lunak. Blender tercipta dari komunitas pecinta animasi dari berbagai latar belakang. Mereka beraliansi membuat sebuah perangkat lunak yang gratis dan bebas dikembangkan. Blender digagas oleh Ton Roosendaal Belanda. Mulanya Ton Roosendaal mendirikan studio animasi 1988-2002 kemudian Blender menjadi software shareware animation, di tahun yang sama Ton Roosendaal mendirikan Blender institute. Sejak periode 2002 sampai sekarang, Blender selalu update fitur, interface dan performanya, sehingga kemampuan Blender untuk digunakan produksi animasi tidak diragukan, terbukti dengan hasil open movie beberapa film keluaran sintel Blender Institute. SUMBER Bahan Ajar Simulasi dan Komunikasi Digital Simdig Direktorat Pembinaan SMK