Lupa(forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo (1982) dan Rabber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dariJAKARTA – Sifat pelupa tidak lepas dari fitrah kemanusiaan. Rasulullah SAW bersabda, “Manusia adalah tempatnya salah dan lupa” HR Muslim.Namun, bagaimana perspektif ilmiah menjelaskan lepasnya ingatan seseorang? Menurut pakar neurosains Prof Taruna Ikrar, lupa berkaitan dengan proses kerja dan memori di kondisi normal, lanjut dia, lupa dapat menjadi mekanisme pertahanan diri dari berbagai aspek penyebab tekanan psikologis. Maka dari itu, fenomena lupa toh ada tetapi, di sisi lain, sifat pelupa mengindikasikan ciri-ciri penyakit tertentu, semisal Alzaheimer. Orang-orang tua juga tidak luput dari kecenderungan pikun. “Peristiwa luar biasa yang menggetarkan hati kita tentu akan tetap diingat, tetapi kejadian yang biasa-biasa saja sangat mudah dilupakan,” kata ilmuwan kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, itu membuka pembicaraan, Ahad 16/9.Lawan daripada lupa adalah ingat. Secara neurosains, kata Taruna, ingatan adalah proses kerja otak yang disertai penyimpanan memori di dalam sistem sinapsis antara ingat berkaitan langsung dengan proses belajar karena memungkinkan seseorang untuk menyimpan dan mengambil informasi yang telah dipelajari. “Dengan demikian, daya ingat atau memori tergantung pada proses belajar. Demikian pula belajar juga tergantung pada memori,” kajian neurosains, ada tiga jenis memori yang bekerja di dalam otak manusia. Pertama, memori sensorik yang menerima informasi melalui serapan pancaindera. Prosesnya berlangsung dalam waktu yang sangat memori jangka pendek yang berfungsi mencatat segala peristiwa yang dialami seseorang, tetapi sifatnya sementara. Misalnya, kita dapat mengingat paras wajah kenalan atau deretan nomor telepon yang kita ketik di ponsel. Namun, segenap informasi itu akan lekas hilang kecuali bila kita secara sadar berupaya untuk mempertahankannya.“Memori jangka pendek memiliki kapasitas penyimpanan hanya sekitar tujuh item dan berlangsung hanya beberapa puluh detik,” ungkap dekan California School of Biomedical Sciences CSBS, Amerika Serikat, memori jangka panjang yang bertugas menyimpan semua peristiwa penting yang pernah dialami seseorang. Sifat permanen itu terjadi karena memori tipe ini mempertahankan makna kata-kata dan/atau keterampilan fisik yang telah dipelajari. Jangka waktunya dapat berlangsung dalam hitungan hari, bulan, tahun, atau bahkan seumur jangka panjang dibagi lagi menjadi dua, yakni eksplisit dan implisit. Memori eksplisit berfungsi merekam segala ingatan yang dapat diungkapkan kata-kata. Misalnya, kapan seseorang berulang tahun atau pengalaman yang ingin disampaikan kepada seorang memori implisit diungkapkan dengan cara yang tidak memerlukan kata-kata. Umpamanya, seseorang yang mengendarai sepeda atau mengencangkan tali sepatu. Dia tidak perlu mengungkapkan “hapalan” dengan kata-kata, melainkan keterampilan motorik yang ditunjukkannya langsung melalui yang berusia 49 tahun ini juga menerangkan kiat-kiat meningkatkan daya ingat. Pertama, seseorang hendaknya sering mengulang hal-hal yang menurutnya penting. Dengan begitu, sensasi sistem saraf senantiasa diperkuat pada pusat memori di otak.“Kedua, mengorganisasi dengan baik proses belajar, sehingga secara sistematis ingatan terstruktur dengan baik. Ini pada akhirnya memudahkan ingatan. Ketiga, mengonsumsi makanan yang sehat, yakni mengandung protein-protein yang dibutuhkan untuk proses kerja dan regenerasi sistem saraf,” jelas wakil ketua PB Ikatan Dokter Indonesia ini 2000-2003. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Inilahhakikat dari manusia, tempat salah dan dosa, mahal al-khotho' wa nisyan. Sebuah Harapan di Awal Tahun Hijriyah Pemahaman ini bukan berarti kita membiarkan dosa dan kesalahan ada pada diri manusia, tidak pula memberikan toleransi kepada diri ini untuk dimengerti. Sekadar berbagi cerita tentang hakikat manusia.
JAKARTA – Sifat pelupa tidak lepas dari fitrah kemanusiaan. Rasulullah SAW bersabda, “Manusia adalah tempatnya salah dan lupa” HR Muslim.Namun, bagaimana perspektif ilmiah menjelaskan lepasnya ingatan seseorang? Menurut pakar neurosains Prof Taruna Ikrar, lupa berkaitan dengan proses kerja dan memori di kondisi normal, lanjut dia, lupa dapat menjadi mekanisme pertahanan diri dari berbagai aspek penyebab tekanan psikologis. Maka dari itu, fenomena lupa toh ada tetapi, di sisi lain, sifat pelupa mengindikasikan ciri-ciri penyakit tertentu, semisal Alzaheimer. Orang-orang tua juga tidak luput dari kecenderungan pikun. “Peristiwa luar biasa yang menggetarkan hati kita tentu akan tetap diingat, tetapi kejadian yang biasa-biasa saja sangat mudah dilupakan,” kata ilmuwan kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, itu membuka pembicaraan, Ahad 16/9.Lawan daripada lupa adalah ingat. Secara neurosains, kata Taruna, ingatan adalah proses kerja otak yang disertai penyimpanan memori di dalam sistem sinapsis antara ingat berkaitan langsung dengan proses belajar karena memungkinkan seseorang untuk menyimpan dan mengambil informasi yang telah dipelajari. “Dengan demikian, daya ingat atau memori tergantung pada proses belajar. Demikian pula belajar juga tergantung pada memori,” kajian neurosains, ada tiga jenis memori yang bekerja di dalam otak manusia. Pertama, memori sensorik yang menerima informasi melalui serapan pancaindera. Prosesnya berlangsung dalam waktu yang sangat memori jangka pendek yang berfungsi mencatat segala peristiwa yang dialami seseorang, tetapi sifatnya sementara. Misalnya, kita dapat mengingat paras wajah kenalan atau deretan nomor telepon yang kita ketik di ponsel. Namun, segenap informasi itu akan lekas hilang kecuali bila kita secara sadar berupaya untuk mempertahankannya.“Memori jangka pendek memiliki kapasitas penyimpanan hanya sekitar tujuh item dan berlangsung hanya beberapa puluh detik,” ungkap dekan California School of Biomedical Sciences CSBS, Amerika Serikat, memori jangka panjang yang bertugas menyimpan semua peristiwa penting yang pernah dialami seseorang. Sifat permanen itu terjadi karena memori tipe ini mempertahankan makna kata-kata dan/atau keterampilan fisik yang telah dipelajari. Jangka waktunya dapat berlangsung dalam hitungan hari, bulan, tahun, atau bahkan seumur jangka panjang dibagi lagi menjadi dua, yakni eksplisit dan implisit. Memori eksplisit berfungsi merekam segala ingatan yang dapat diungkapkan kata-kata. Misalnya, kapan seseorang berulang tahun atau pengalaman yang ingin disampaikan kepada seorang memori implisit diungkapkan dengan cara yang tidak memerlukan kata-kata. Umpamanya, seseorang yang mengendarai sepeda atau mengencangkan tali sepatu. Dia tidak perlu mengungkapkan “hapalan” dengan kata-kata, melainkan keterampilan motorik yang ditunjukkannya langsung melalui yang berusia 49 tahun ini juga menerangkan kiat-kiat meningkatkan daya ingat. Pertama, seseorang hendaknya sering mengulang hal-hal yang menurutnya penting. Dengan begitu, sensasi sistem saraf senantiasa diperkuat pada pusat memori di otak.“Kedua, mengorganisasi dengan baik proses belajar, sehingga secara sistematis ingatan terstruktur dengan baik. Ini pada akhirnya memudahkan ingatan. Ketiga, mengonsumsi makanan yang sehat, yakni mengandung protein-protein yang dibutuhkan untuk proses kerja dan regenerasi sistem saraf,” jelas wakil ketua PB Ikatan Dokter Indonesia ini 2000-2003.
Seringkali kita mendengar kalimat seperti itu baik di sosial media atau di kajian-kajian agama. Lalu apakah benar jika manusia itu memang tempatnya salah? mari kita bahas Namun terlebih dahulu kita harus mereview kembali kisah Nabi Adam as dan Siti Hawa dari pertama kali mereka diciptakan oleh Allah SWT sampai mereka diturunkan ke bumi []
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID SRjkFh_7iYb2kVjpGvZg5vVzw1Bx7nZbbVuifYxXylr8Emc4GKhVTg== Manusiaadalah tempat salah dan lupa. Maka kesalahan paling fatal dari seorang anak manusia adalah: merasa paling benar. Tidak ada kesalahan sefatal kesalahan itu. Hari ini saatnya menghilangkannya